Film ini bercerita tentang John Nash
yang diperankan oleh Russel Crowe sebagai seorang matematikawan peraih nobel.
Perjalanan hidupnya dihadang oleh sebuah penyakit psikologis yang disebut
skizofrenia. Penyakit ini ditandai dengan gejala – gejala seperti hilangnya
kemampuan bersosialisasi, menarik diri dari pergaulan, delusi (keyakinan yang salah),
dan halusinasi.
Dari
film tersebut dapat diketahui bahwa John Nash menderita skizofrenia paranoid,
yang ditandai dengan simptom – simptom atau indikasi sebagai berikut:
1. Adanya delusi atau waham.
·
Waham
Kejar (delusion of persecution),
yaitu keyakinan bahwa orang atau kelompok tertentu sedang mengancam atau
berencana membahayakan dirinya, dalam film tersebut yaitu agen pemerintah dan
mata – mata rusia. Waham ini menjadikannya paranoid, yang selalu curiga akan
segala hal dan berada dalam ketakutan karena merasa diperhatikan, diikuti,
serta diawasi.
·
Waham
Kebesaran (delusion of grandeur),
yaitu keyakinan bahwa dirinya memiliki suatu kelebihan dan kekuatan serta
menjadi orang penting. John Nash menganggap dirinya adalah pemecah kode rahasia
terbaik dan mata – mata atau agen rahasia.
·
Waham
Pengaruh (delusion of influence),
adalah keyakinan bahwa kekuatan dari luar sedang mencoba mengendalikan pikiran
dan tindakannya. Adegan yang menunjukkan waham ini yaitu ketika disuruh
membunuh istrinya, ketika disuruh menunjukkan bahwa dia jenius, dan ketika
diyakinkan bahwa dia tidak berarti oleh para teman halusinasinya.
2.
Adanya
halusinasi
Yaitu persepsi palsu
atau menganggap suatu hal ada dan nyata padahal kenyataannya hal tersebut
hanyalah khayalan. John Nash mengalami halusinasi bertemu dengan tiga orang
yang secara nyata tidak ada yaitu Charles Herman (teman sekamarnya), William
Parcher (agen pemerintah) dan Marcee (keponakan Charles Herman). Selain itu
juga laboratorium rahasia, dan juga nomer kode yang dipasang pada tangannya.
3.
Adanya
gangguan emosi
Adegan yang paling jelas yaitu
ketika John Nash menggendong anaknya dengan tanpa emosi sedikitpun.
4.
Social
withdrawl (penarikan sosial)
John Nash tidak bisa berinteraksi
sosial seperti orang – orang pada umumnya, dia tidak menyukai orang lain dan
menganggap orang lain tidak menyukai dirinya sehingga dia hanya memiliki
sedikit teman.
Stressor yang membuat skizofrenia John Nash
bertambah parah, yaitu :
·
Kalah
bermain dari temannya
·
Merasa
gagal berprestasi untuk mendapatkan cita – citanya
·
Merasa
tidak dapat melayani istrinya
·
Tidak
bisa bekerja atau mendapatkan pekerjaan kembali
Karakter
Pribadi John Nash,
yaitu:
Pemalu, introvert, penyendiri,
rendah diri (merasa dirinya tidak disukai orang lain), kaku, tidak suka bergaul
(tidak menyukai orang lain), penarikan diri dari lingkungan sosial. Dalam
kenyataannya (cerita sebenarnya bukan di film ini) John Nash adalah pribadi
yang pemarah, suka bermain wanita, keras, kaku dan antisemit.
Dalam film tersebut John Nash dibawa
ke rumah sakit jiwa dan mendapatkan perawatan ECT (Electroshock Therapy) atau terapi
elektrokonvulsif 5 kali seminggu selama
10 minggu. ECT merupakan terapi yang sering digunakan pada tahun 1940 – 1960
sebelum obat antipsikotik dan anti depresan mudah diperoleh. Cara kerja terapi
ini yaitu mengalirkan arus listrik berdaya sangat rendah ke otak yang cukup
untuk menghasilkan kejang yang mirip dengan kejang epileptik. Kejang inilah
yang menjadi terapetik bukan arus listriknya. Sebelum dilakukan ECT pasien
disuntikkan insulin sebagai pelemas otot yang akan mencegah spasme konvulsif
otot-otot tubuh dan kemungkinan cedera. Efek samping penggunaan ECT adalah
kelupaan atau gangguan memori. Efek samping ini dapat dihindari dengan menjaga
rendahnya arus listrik yang dialirkan.
Setelah menjalani perawatan di rumah
sakit jiwa, John Nash menjalani perawatan di rumah dengan Obat Psikoterapetik.
Obat ini harus terus diminum secara teratur oleh penderita skizofrenia.
Meskipun obat ini tidak dapat menyembuhkan skizofrenia, namun obat – obat
antipsikotik akan membantu penderita untuk menghilangkan halusinasi dan
konfusi, serta memulihkan proses berpikir rasional. Cara kerja obat – obat
antipsikotik yaitu menghambat reseptor dopamin dalam otak. Efek dari pemakaian
obat tersebut yaitu : Sulit berkosentrasi, menghambat proses berpikir, tidak
memiliki gairah seksual.
Selain terapi biologis, John Nash
juga mendapat terapi dari istrinya yaitu berupa dukungan sosial yang diberikan
kepadanya, rasa empati, penerimaan, mendorong untuk mulai berinteraksi sosial
(dengan tukang sampah), dan dorongan untuk tidak berputus asa dan terus
berusaha. Terapi Sosial ini sangat membantu penderita skizofrenia dalam
menghadapi peristiwa – peristiwa yang menjadi stressor bagi penderita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar